TAAT PADA ALLAH DENGAN MENTAATI RASULULLAH

Bismillah

Dari Al-Miqdam bin Ma'dikarib radhiallahu anhu,
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

ألا هل عسى رجلٌ يبلغه الحديث عني وهو متكئ على أريكته فيقول: بيننا وبينكم كتاب الله، فما وجدنا فيه حلالًا استحللناه، وما وجدنا فيه حرامًا حرمناه. وإن ما حرم رسول الله كما حرم الله.

"Ketahuilah, telah dekat waktunya, hadis dariku sampai kepada seseorang sementara dia bersandar di sofanya, lalu berkata,
'Hakim di antara kami dan kalian adalah Kitabullah. Apa yang kita temukan halal menurutnya, maka kita halalkan; dan apa yang kita temukan menurutnya haram, maka kita haramkan.'
Padahal, apa yang diharamkan oleh Rasulullah sama seperti yang diharamkan oleh Allah."
(HR. Ibnu Majah, shahih)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengisahkan tentang sekelompok orang yang tidak menjunjung hadist beliau.
Sebagian mereka tidak mengakui Sunnah beliau sebagai hujjah dan tidak menaruh hormat kepadanya.
Ada di antara mereka yang sampai kepadanya salah satu hadis Nabi, sementara dia sedang bersandar di sofanya, maka dia menolaknya seraya berkata, "Hakim di antara kami dan kalian adalah Kitabullah. Apa yang kita temukan halal menurutnya, maka kita halalkan; dan apa yang kita temukan menurutnya haram, maka kita haramkan."

Orang ini tidak mengamalkan dan tidak pula mengimani hadis-hadis yang sampai kepadanya. Dia mengklaim bahwa sumber syariat satu-satunya adalah Al-Quran.
Padahal, kalau benar dia mengamalkan Al-Quran, maka dengan sendirinya dia akan mengamalkan Sunnah karena Al-Quran memerintahkan untuk taat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Lagi pula, orang-orang yang menyampaikan Sunnah kepada kita adalah orang-orang yang juga menyampaikan kepada kita Al-Quran.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian mengabarkan bahwa apa yang diharamkan oleh Allah dan yang diharamkan oleh Rasulullah adalah sama.
Pengaharaman yang datang dari Rasul berasal dari pengharaman Allah sebab beliau adalah mubalig (penyampai) dari Allah 'Azza wa Jalla dan beliau tidak berbicara berdasarkan hawa nafsu.

Faedah hadist:

1. Mengagungkan hadis Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengagungkan perintah serta larangan-larangan beliau.

2. Mengagungkan hadis Nabi merupakan bagian dari mengagungkan Al-Quran.

3. Apa yang diharamkan oleh Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam adalah bersumber dari pengharaman Allah.

4. Menyelisihi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sama dengan menyelisihi Allah Ta'ala.

5. Orang yang berpaling dari Sunnah dan mengajak untuk mencukupkan diri pada Al-Quran sejatinya dia berpaling dari keduanya sekaligus serta berbohong di dalam klaimnya mengikuti Al-Qur`an.

مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ

“Barangsiapa yang menta’ati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah“.
(An-Nisa 80)

Distributed by HIJRAH SALAF

Join With Us

Muslim Biker Indonesia (MBI) adalah wadah biker untuk belajar tentang keislaman, bagaimana menjadi muslim yang benar-benar hanya beribadah kepada Allah dan mengetahui cara beragama yang sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. MBI terbuka untuk semua biker, mulai dari motor dengan cc kecil sampai besar, mulai dari pecinta motoran sampai dengan anak komunitas dan club motor. Secara bentuk MBI bukanlah sebuah komunitas layaknya kelompok motor lain dan juga club motor, tapi wadahnya anak motor. MBI dibentuk pada Oktober 2017 atas kebutuhan para biker. Mereka berkumpul untuk menemukan cara mendekatkan diri kepada Allah dan mendapat ilmu tentang cara beribadah yang selayaknya dilakukan berdasarkan contoh dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Kegiat dilakukan melalui kegiatan touring sambil diskusi tentang keislaman. Bahkan slogan MBI dalam menyemangati setiap perjalanan adalah Indahnya Touring Nikmatnya Kajian. Join with us

Born to Pray - Journey to Jannah

MUSLIM BIKER INDONESIA SURABAYA CHAPTER

Indahnya Touring Nikmatnya Kajian