SERIAL ADAB PENUNTUT ILMU MENEMPUH JALAN YANG MENGANTARKAN KEPADA ILMU

Segala tujuan itu pasti ada jalannya sendiri. Siapa yang menempuh jalan tersebut maka dia akan mendapatkan apa yang dia cari, dan siapa yang berpaling dari jalannya dia tidak akan menemukan apa yang dia cari. Begitu pula dengan ilmu, siapa yang salah memilih jalan dalam menunut ilmu maka dia akan tersesat dan tidak akan meraih apa yang ia cari, bisa jadi dia mendapatkan sedikit faedah setelah dia berlelah ria.

Jalan ilmu dibangun diatas dua pondasi, siapa yang mengamalkan keduanya maka dia adalah orang yang mengagungkan ilmu, sebab dia menempuh jalan yang akan mengantarkannya kepada ilmu tersebut:

1. Menghafal matan yang menjadi sandaran dan mencakup banyak permasalahan. Hafalan merupakan keharusan bagi seorang penuntut ilmu, jika ada yang mengira dirinya bisa meraih ilmu tanpa menghafal maka sejatinya dia sedang mencari sebuah kemustahilan. Dan matan yang dihafal adalah matan yang mencakup banyak masalah dan diakui oleh para ulama.

2. Dibawah bimbingan guru yang ahli. Ambillah pemahaman ilmu kepada seorang guru yang memiliki dua sifat berikut:
Pertama: Orang yang ahli dan menguasai ilmu, yaitu seorang yang dikenal dengan ketekunannya menuntut ilmu sampai pada tingkatan penguasaan ilmu, sehingga dia memiliki keahlian pada bidangnya.

Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari sahabat Ibnu Abbas:

تَسْمَعُونَ ويُسْمَعُ مِنكُمْ ويُسْمَعُ مِمَّنْ سَمِعَ مِنكُمْ

“Kalian (sahabat) mengambil ilmu dariku, kemudian orang setelahnya mengambil ilmu dari kalian dan orang setelahnya mengambil ilmu dari murid kalian”.

Makna hadits ini dilihat dari keumuman lafazhnya bukan dari orang yang diajak bicara. Dan telah menjadi aturan baku menuntut ilmu pada umat ini yaitu, sebuah generasi mengambil ilmu dari generasi sebelumnya.

Adapun sifat kedua yaitu guru tersebut bisa membimbing murid-muridnya, dan sifat ini terpenuhi ketika seorang guru memiliki dua sifat:

1. Pantas dijadikan sebagai tauladan dan panutan dalam tingkah lakunya.
2. Menguasai metode – metode pengajaran; pandai dalam mengajar, mengetahui apa yang cocok untuk diajarkan kepada muridnya dan apa yang tidak, sesuai dengan metode pengajaran yang telah dijelaskan oleh assyathibi dalam kitabnya (al-Muwafaqaat).



Baca selengkapnya: https://bimbinganislam.com/cara-belajar-islam-kiat-sukses-memahami-ilmu-bagian-2

Join With Us

Muslim Biker Indonesia (MBI) adalah wadah biker untuk belajar tentang keislaman, bagaimana menjadi muslim yang benar-benar hanya beribadah kepada Allah dan mengetahui cara beragama yang sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. MBI terbuka untuk semua biker, mulai dari motor dengan cc kecil sampai besar, mulai dari pecinta motoran sampai dengan anak komunitas dan club motor. Secara bentuk MBI bukanlah sebuah komunitas layaknya kelompok motor lain dan juga club motor, tapi wadahnya anak motor. MBI dibentuk pada Oktober 2017 atas kebutuhan para biker. Mereka berkumpul untuk menemukan cara mendekatkan diri kepada Allah dan mendapat ilmu tentang cara beribadah yang selayaknya dilakukan berdasarkan contoh dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Kegiat dilakukan melalui kegiatan touring sambil diskusi tentang keislaman. Bahkan slogan MBI dalam menyemangati setiap perjalanan adalah Indahnya Touring Nikmatnya Kajian. Join with us

Born to Pray - Journey to Jannah

MUSLIM BIKER INDONESIA SURABAYA CHAPTER

Indahnya Touring Nikmatnya Kajian