☝🏻💡📌✍🏻 MENGQADHA PUASA RAMADHAN DAHULU ATAU PUASA SYAWAL DAHULU?

● Fatwa no. 2264

📬 Pertanyaan:

ﻫﻞ ﻣﻦ ﺻﺎﻡ ﺳﺘﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻣﻦ ﺷﻮاﻝ ﺑﻌﺪ ﺷﻬﺮ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﺇﻻ ﺃﻧﻪ ﻟﻢ ﻳﻜﻤﻞ ﺻﻮﻡ ﺭﻣﻀﺎﻥ، ﺣﻴﺚ ﻗﺪ ﺃﻓﻄﺮ ﻣﻦ ﺷﻬﺮ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻋﺸﺮﺓ ﺃﻳﺎﻡ ﺑﻌﺬﺭ ﺷﺮﻋﻲ، ﻫﻞ ﻳﺜﺒﺖ ﻟﻪ ﺛﻮاﺏ ﻣﻦ ﺃﻛﻤﻞ ﺻﻴﺎﻡ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻭﺃﺗﺒﻌﻪ ﺳﺘﺎ ﻣﻦ ﺷﻮاﻝ، ﻭﻛﺎﻥ ﻛﻣﻦ ﺻﺎﻡ اﻟﺪﻫﺮ ﻛﻠﻪ؟ ﺃﻓﻴﺪﻭﻧﺎ ﺟﺰاﻛﻢ اﻟﻠﻪ ﺧﻴﺮا.

Apakah orang yang berpuasa enam hari pada bulan Syawal setelah bulan Ramadhan, tetapi ia belum menyempurnakan puasa Ramadhan. Sebab, ia berbuka (tidak berpuasa) pada bulan Ramadhan selama sepuluh hari karena suatu uzur syar`i.

Apakah ia akan mendapatkan pahala orang yang telah menyempurnakan puasa Ramadhan kemudian menyertainya dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal dan (mendapatkan keutamaan) sebagaimana orang yang berpuasa setahun penuh?

Berilah kami bimbingan. Semoga Allah mebalas Anda dengan kebaikan.

🔓 Jawaban:

ﺗﻘﺪﻳﺮ ﺛﻮاﺏ اﻷﻋﻤﺎﻝ اﻟﺘﻲ ﻳﻌﻤﻠﻬﺎ اﻟﻌﺒﺎﺩ ﻟﻠﻪ ﻫﻮ ﻣﻦ اﺧﺘﺼﺎﺹ اﻟﻠﻪ ﺟﻞ ﻭعلى، ﻭاﻟﻌﺒﺪ ﺇﺫا اﻟﺘﻤﺲ اﻷﺟﺮ ﻣﻦ اﻟﻠﻪ ﺟﻞ ﻭعلى ﻭاﺟﺘﻬﺪ ﻓﻲ ﻃﺎﻋﺘﻪ ﻓﺈﻧﻪ ﻻ ﻳﻀﻴﻊ ﺃﺟﺮﻩ

Penentuan kadar pahala suatu amalan yang dilakukan oleh para hamba adalah kekhususan bagi Allah Jalla wa `Ala. Apabila seorang hamba mencari pahala dari Allah Jalla wa `Ala dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan ketaatan kepada-Nya, maka Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala untuknya. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta`ala,

إِنَّا لَا نُضِیعُ أَجۡرَ مَنۡ أَحۡسَنَ عَمَلًا

"Kami benar-benar tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang mengerjakan perbuatan yang baik." (Al-Kahfi: 30]

ﻭاﻟﺬﻱ ﻳﻨﺒﻐﻲ لمن ﻛﺎﻥ ﻋﻠﻴﻪ ﺷﻲء ﻣﻦ ﺃﻳﺎﻡ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﺃﻥ ﻳﺼﻮﻣﻬﺎ ﺃﻭﻻ ﺛﻢ ﻳﺼﻮﻡ ﺳﺘﺔ ﺃﻳﺎﻡ ﻣﻦ ﺷﻮاﻝ؛ ﻷﻧﻪ ﻻ ﻳﺘﺤﻘﻖ ﻟﻪ اﺗﺒﺎﻉ ﺻﻴﺎﻡ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻟﺴﺖ ﻣﻦ ﺷﻮاﻝ ﺇﻻ ﺇﺫا ﻛﺎﻥ ﻗﺪ ﺃﻛﻤﻞ ﺻﻴﺎﻣﻪ.

Yang hendaknya dilakukan oleh orang memiliki tanggungan (utang) puasa Ramadhan adalah berpuasa (mengqadha) terlebih dahulu. Setelah itu, baru ia berpuasa enam hari di bulan Syawal. Sebab, tidaklah terealisasi penyertaan puasa Ramadhan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, kecuali apabila ia telah menyempurnakan puasa Ramadhan.

ﻭﺑﺎﻟﻠﻪ اﻟﺘﻮﻓﻴﻖ ﻭﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﺒﻴﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ

📚 Fataawa al-Lajnah ad-Daimah 10/392-393

Join With Us

Muslim Biker Indonesia (MBI) adalah wadah biker untuk belajar tentang keislaman, bagaimana menjadi muslim yang benar-benar hanya beribadah kepada Allah dan mengetahui cara beragama yang sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. MBI terbuka untuk semua biker, mulai dari motor dengan cc kecil sampai besar, mulai dari pecinta motoran sampai dengan anak komunitas dan club motor. Secara bentuk MBI bukanlah sebuah komunitas layaknya kelompok motor lain dan juga club motor, tapi wadahnya anak motor. MBI dibentuk pada Oktober 2017 atas kebutuhan para biker. Mereka berkumpul untuk menemukan cara mendekatkan diri kepada Allah dan mendapat ilmu tentang cara beribadah yang selayaknya dilakukan berdasarkan contoh dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Kegiat dilakukan melalui kegiatan touring sambil diskusi tentang keislaman. Bahkan slogan MBI dalam menyemangati setiap perjalanan adalah Indahnya Touring Nikmatnya Kajian. Join with us

Born to Pray - Journey to Jannah

MUSLIM BIKER INDONESIA SURABAYA CHAPTER

Indahnya Touring Nikmatnya Kajian