ANEH JIKA MERAYAKAN ISRA MI`RAJ NAMUN MENGINGKARI SIFAT AL `ULUW (ketinggian bagi Allah)

Sebagian orang mereka mengadakan acara peringatan Isra dan Mi’raj Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam namun di sisi lain mereka mengingkari bahwa Allah Maha Tinggi ber-istiwa di atas Arsy.

Mereka malah mengatakan Allah ada dimana-mana, ada di hari kita, atau perkataan bahwa “Allah tidak di atas, tidak di bawah, tidak di dalam dunia dan tidak di luar dunia”.

Atau perkataan “Allah ada tanpa tempat”, atau sikap tawaqquf seperti mengatakan “hanya Allah yang tahu Ia dimana”, “kita serahkan maknanya kepada Allah” dan perkataan-perkataan semisalnya yang pada hakikatnya ingin mengingkari bahwa Allah Ta’ala Maha Tinggi ber-istiwa di atas Arsy sebagaimana ditunjukkan oleh dalil-dalil.

Ini menjadi aneh karena mereka justru membuat perayaan Isra Mi’raj (yang tidak ada tuntunan untuk merayakannya) namun mereka tidak menerima muqtadha (konsekuensi) dari peristiwa Isra Mi’raj tersebut yaitu penetapan sifat Al ‘Uluw bagi Allah.

Syaikh Salim bin Sa’ad Ath Thawil mengatakan:

“Diantara manhaj ahlul bid’ah adalah berlaku kontradiktif hingga tingkatan kontradiksi yang paling puncak. Itu karena keyakinan mereka itu bukan berasal dari Allah Ta’ala.

Anda bisa melihat mereka membenarkan peristiwa Mi’raj-nya Rasulullah Shallallahu’alahi Wasallam, dan bahkan membuat perayaan untuk mengenangnya, padahal Nabi Shallallahu’alahi Wasallam tidak pernah merayakannya dan tidak pernah menuntunkannya.

Mereka juga membenarkan bahwa Nabi Shallallahu’alahi Wasallam diangkat ke langit. Namun mereka mengingkari atau meragukan atau bersikap tawaqquf tentang sifat Al ‘Uluw bagi Allah Tabaraka wa Ta’ala”

Beliau juga mengatakan:

“Jika kita tidak mengatakan bahwa Allah Ta’ala berada di atas langit, maka Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ketika Mi’raj ke langit itu menghadap siapa? Dan siapa yang memberi perintah wajibnya shalat lima waktu di sana?” (Ayyuhal Muhtafilun bil Isra wal Mi’raj Afala Ta’qilun,

Semoga yang sedikit ini bermanfaat.

Join With Us

Muslim Biker Indonesia (MBI) adalah wadah biker untuk belajar tentang keislaman, bagaimana menjadi muslim yang benar-benar hanya beribadah kepada Allah dan mengetahui cara beragama yang sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. MBI terbuka untuk semua biker, mulai dari motor dengan cc kecil sampai besar, mulai dari pecinta motoran sampai dengan anak komunitas dan club motor. Secara bentuk MBI bukanlah sebuah komunitas layaknya kelompok motor lain dan juga club motor, tapi wadahnya anak motor. MBI dibentuk pada Oktober 2017 atas kebutuhan para biker. Mereka berkumpul untuk menemukan cara mendekatkan diri kepada Allah dan mendapat ilmu tentang cara beribadah yang selayaknya dilakukan berdasarkan contoh dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Kegiat dilakukan melalui kegiatan touring sambil diskusi tentang keislaman. Bahkan slogan MBI dalam menyemangati setiap perjalanan adalah Indahnya Touring Nikmatnya Kajian. Join with us

Born to Pray - Journey to Jannah

MUSLIM BIKER INDONESIA SURABAYA CHAPTER

Indahnya Touring Nikmatnya Kajian